Rabu, 25 September 2013
Diposting oleh
billy serata soenoe
di
9/25/2013 04:38:00 AM
Label:
how to train your iman #myfirstbook amin
Hari berganti hari bulan berganti bulan kini anakmu bukanlah anak – anak lagi bu, yang masih menangis jika gelap tiba, yang masih rewel dipangkuanmu, yang jika tidur masih ditemani bahkan masih minta suapan darimu ketika ku lapar. Bu sekarang aku sudah besar, aku bukanlah anak – anak seperti dulu lagi. Ya aku tau pandanganmu terhadapku tak akan pernah berubah sebagaimanapun anakmu ini tumbuh besar, tetap saja kau akan memandangku sebagai anak kecil, sebagai anak anak yang harus terus di bimbing dan selalu kau jaga. Bu aku minta maaf. kini anakmu tak bisa lagi menemanimu duduk bersantai di depan TV seperti dulu lagi. Kini anak mu tak bisa lagi menyicipi makanan yang kau buat spesial di setiap pagi. Kini tak ada lagi yang bisa kau ajak bercerita ketika malam datang. Kini tak ada lagi yang kau antar menuju sekolah, Kini kau hanya bisa menunggu kapan anakmu ini pulang . kapan bisa berjumpa dengan anak kesayangan mu ini, mencium pipinya, mengelus kepalanya, dan memberi kan apa yang ia butuhkan L
Bu aku emang bukan seperti anak – anak lainya
yang bisa langsung bercerita kalau ada masalah. Menceritakan apa yang mereka
dapat di hari itu. Bercerita tentang suatu kejadian, masalah atau bahkan
kesenangan. Bu aku memang bukan anak
seperti itu. Anak – anak idaman para orang tua. Tapi, di dalam lubuk hatiku ini
aku ingin seperti mereka. Bu anakmu kini
jauh dari mu. Anakmu kini meninggalkanmu
untuk waktu yang cukup lama. Kini aku hanya bisa berharap jangan kau cemaskan
anakmu disini . Aku yakin kau di sana
sangat mencemaskan anakmu ini. Engkau pasti selalu bertanya2 bagaimana
kehidupanku di sini. Apa kah aku baik2 saja, apa yang ku makan, bagaimana
dengan seragam ku , siapa teman2 ku, dan bagaimana pola hidupku di sini.
Bu aku minta maaf
kalau sebelumnya aku pernah melakukan kesalahan kepada mu, membuatmu marah
ataupun menangis. Sungguh menyesalnya anakmu ini yang selalu memarahi mu dan tak bisa
menyenangkanmu sama sekali, aku yakin jauh di sana kau selalu mendoakanku. Di
setiap sholatmu pasti kau sisipkan doa hanya untuk anakmu ini.
Kalau mengigat ingat seberapa pengorbananmu
kepadaku, aku merasa sangat berdosa sekali pernah memarahimu . Dahulu kau rela
meminjamkan suatu tempat hunian yang nyaman dan enak bagiku di dalam perutmu.
Kau bawa aku pergi kemana kau pergi, kau selalu menjaga pola makanan mu meski
itu buruk untuk kondisi tubuh mu. Bu aku minta maaf telah menyusahkanmu selama
sembilan bulan. Tidak sampai situ saja , ketika aku lahir kau relakan nyawa mu,
hanya untuk ku , setelah ku lahir kau
pun tak putus asa untuk merawatku, bu aku minta maaf, sering menggangu tidur mu
di malam hari, sering minta itu dan itu, selalu rewel kepada mu , dan selalu
marah jika kau suruh. Ah betapa bodohnya aku waktu itu, andaikan ku tau
seberapa besar pengorbananmu untukku, tapi kau terus menyembunyikannya, terus
diam - diam saja, kau tak pernah menagih apa yang kau berikan kepadaku, bahkan
kau terus memberikan apa yang anakmu ini butuhkan dan kau selalu berdoa agar
anak mu ini sukses disini. Bu aku minta maaf , aku tak pernah mengigat seberapa
besar pengorbanan mu kepadaku sungguh aku seperti seorang yang tak pernah
berterima kasih kepada Allah. kalau Allah telah menurunkan seorang malaikat
kedalam hidup ku. Ini kah malaikat ? . makhluk tuhan yang selalu memberikan
kebutuhanku tanpa minta balasan sedikitpun, selalu ikhlas dalam merawat ku ?
ini kah sesosok malaikat itu ? Kalau di tanya seperti itu aku pasti akan
menjawab iya.
Tak pernah ku
bayangkan seberapa sering kau memikirkan ku disini, sedang kan aku ? hanya
untuk memberi kabar saja susah ku lakukan, aku hanya menghubungi jika uangku
habis, jika kebutuhanku habis, atau bahkan jika aku sedang sakit. Aku bahkan
malu untuk bertanya apa kabarmu di sana, apakah engkau baik2 saja. Padahal kau
di sana mati matian untuk berkerja dan memberikan aku banyak upah gajimu untuk
ku, kau tak pernah befikir tentang dirimu, kau selalu mengutamakan aku terlebih
dahulu, aku ingat waktu itu ketika kau rela tidak makan agar aku kenyang, kau rela
untuk meminjamkan selimutmu agar aku tetap dalam kehangatan, kau rela pergi jauh
menemani ku meski itu harus mengorbankan semua urusanmu. bu ingin sekarang
rasanya aku berada di pangkuanmu, bercerita pengalaman apa yang kudapat. Bercanda tawa bersama mu. Sungguh aku banyak
sekali meyia nyiakan waktu ku dahulu. Nasi sudah menjadi bubur , sekarang
bukanlah yang dahulu lagi. Sekarang aku hanya bisa menghitung hari
keberangkatan ku untuk menujumu, entah seminggu, sebulan atau bahkan setahun
lagi. Kini aku hanya bisa berdoa kepada sang illahi, agar kau di beri kesehatan
disana, agar kau di berikan kemudahan atas semua yang engkau lakukan, dan
semoga Allah memberikan tempat yang paling indah di akhirat kelak untukmu. Aku
masih ingin bertemu dengan mu bu, dan hingga waktu itu tiba aku akan selalu
mendoakanmu di sini, dan aku akan berharap waktu itu akan cepat datang, agar
aku bisa bercerita semua hal yang ku dapatkan disini.
TERIMA KASIH
TELAH IKHLAS MERAWATKU DARI DAHULU HINGGA SAAT INI IBU :D
REMEMBER TIME WITH YOUR MOTHER IS LIMITED,
REMEMBER LIMITED !!
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar